Saya Mau berbagi Cerita pengalaman pribadi mendampingi istri melakukan persalinan normal secara gamblang.
Saya bingung Mau mulai darimana ceritanya.
Prediksi Lahir bayi kami adalah tgl 16 april 2013 tapi setelah mencapai tanggal tersebut belum kunjung tiba tanda2 Mau melahirkan karena saat itu bukan hari libur akhirnya istri saya kedokter dengan diantar keluarganya (maklum saya berada dijakarta dan istri saya diserang banten, saya pulang cuma hari week End) istri saya bilang kata Dokter tunggu dua minggu jika belum lahir maka di angkat bayinya.
Setelah datang Week End Jum'at Sore tgl 19 april 2013 dengan rasa Kangen yg luar biasa dengan istri dan anak yg saat itu masih didalam perut dengan usia kandungan 40 minggu yg lewat 3 hari dari HPL (sebenernya belum lewat karena HPL kan usia 38 minggu sampai 42 minggu cuma standart aja 40 minggu). Sampai Rumah malam Hari, ketemu deh sang istri tercinta yg saat itu sedang mengandung putra pertamaku, sebelum tidurr kami cerita2 dulu tantang si dede bayi kenapa belum keluar, kata istriku nanti kl belum keluar tp sudah М̲̅άů agak turun dedenya М̲̅άů di induksi (ituloh merangsang bayi agar keluar dengan cara disuntik atau pakai obat) saya pernah membaca sebuah artikel bahwa induksi kimia itu sangat tidak baik efek sampingnya. Saya pernah baca informasi dari situs bidan.com di informasikan disitu bahwa sering berhubungan bisa merangsang kontraksi. Dan saya terpikir dari pada disuntik pake kimia mending saya induksi secara alami saja. Akhirnya sayapun kejar target dalam keadaan capekpun saya tancap gas utk memberikan induksi alami kepada istri saya dan utk sidede bayi setelah selesai menginduksi kami pun tidur lelap, bangun pagi2 subuh sebelum mandi saya memberikan induksi lagi kepada istri, soalnya saya pikir sayang biar sekalian mandi besarnya.Setelah itu hari pun berlalu hingga siang hari setelah shalat zhuhur sayapun memberikan induksi lagi kepada istri. hehehe maklum kejar target juga untuk sebanyak2nya memberikan induksi kepada si dede. Lagi pula saya pikir jika istri sudah melahirkan kan kita mesti puasa lama. Alhasil setelah induksi kali ini sambil ngobrol istri saya merasa basah banyak cairan keluar kemudian siang menjelang sore di periksalah oleh Bidan Herlin dan risna yg kebetulan adalah kakak dan adik istriku. Dibilang ini adalah air ketuban ini nih salah satu tanda М̲̅άů melahirkan duuh senengnya hati ini walaupun rasa was-was juga datang menghantui pikiran saya. Sebagai catatan Induksi alami ini sangat ampuh sekali.
Setengah tujuh istri saya diperiksa kembali ternyata sidede masuk pembukaan-pembukaan berapalah saya gak ngerti istilah pembukaan-pembukaan(maklum laki-laki yg gak ngerti bidang begituan) tidak berapa lama keluarlah darah dan tidak berapa lama katanya masuk pembukaan empat dan istriku masuk ke ruang melahirkan (kasihan kayanya melihat istriku kesakitan). Akupun disampingnya selalu menemaninya dalam kesakitannya. Masuk pembukaan sepuluh istriku sudah waktunya mengejan saat itu sekitar pukul 02:00 dinihari.
Lama juga memang menunggu sampai pembukaan sepuluh itu dengan rasa sakit yg dirasakan istriku sampai pembukaan sepuluh itu. Mengejan dan terus mengejan tidak mudah bagi istriku dengan menyelinginya tarik nafas untuk mengambil tenaga, bahkan ketika kepalany sudah keluar sedikit yg seharusnya tidak boleh berhenti tp karena istriku tidak kuat maka berhentilah ditengah tetapi langsung mengejan lagi agar tidak macet lama, dan akhirnya keluarlah sidede bayi saya lihat secara langsung di mulai dari kepala sidede bayi yg dibantu oleh teh bidan herlin untuk keluar.
Clussssss Putih pucat dede bayi keluar dari Rahim seketika itu juga langsung berangsur merah dalam beberapa detik sambil nangis, dengan ususnya yg kemudian langsung dijepit dan dikeluarkan plasentanya, atau ari-arinya kemudian dipotong usus yang nyambung keplasenta tersebut, Darah yg juga ikut ngucur terus, Dengkul Lemes melihatnya secara langsung, air mata yang ingin ngucur saya tahan karena disitu ibu2 semua dari keluarga istri saya jadi agak malu ngeluarin air mata banyak ntar dibilang cengeng lagi padahal dalam hati udah mewek2 pengek nangis,hee. sambil bersyukur terhadap sang pencipta sungguh luar biasa kuasanya proses persalinan normal ini. Setelah saya azankan saya shalat sunnah sebagai rasa syukur kepada ALLAH sambil teringat pesan nabi kenapa harus ibu dulu yg dihormati ternyata saya tau dan melihat secara langsung disitullah kenapa kita harus menghormati ibu lebih dari pada Bapaknya. Sayapun ikhlas kl bapak di nomor dua kan oleh anak asalkan nomor satunya yg dicintai adalah ibunya.
Kebetulan Jam 03:10 dini hari tgl 21 april itu bertepatan dengan hari kartini itu kami bahagia sekali. Makasih istri karena telah membrikan aku putra dari persalinan normalmu, kamu sunnguh luar biasa hebatnya, kamu luar biasa kuatnya jauh melebihi kekuatan ku sebagai suamimu. Terimakasih mamahku Hj siti halijah dan mamah istriku Hj Ating sukaryati kami mohon maaf yg sebesar-besarnya karena kami belum bisa berbakti sebaik+baiknya kepadamu.
ini dia dede bayinya difoto pagi harinya setelah mandi pada hari itu juga.
Itu dia sepenggal pengalaman saya mendampingi istri saya yg melahirkan secara normal. Lebih berasa perjuangannya. Alhamdulillah ya Allah
kalau kamu, Bagaimana Pengalamanmu dalam mendampingi istri?
Saya bingung Mau mulai darimana ceritanya.
Prediksi Lahir bayi kami adalah tgl 16 april 2013 tapi setelah mencapai tanggal tersebut belum kunjung tiba tanda2 Mau melahirkan karena saat itu bukan hari libur akhirnya istri saya kedokter dengan diantar keluarganya (maklum saya berada dijakarta dan istri saya diserang banten, saya pulang cuma hari week End) istri saya bilang kata Dokter tunggu dua minggu jika belum lahir maka di angkat bayinya.
Setelah datang Week End Jum'at Sore tgl 19 april 2013 dengan rasa Kangen yg luar biasa dengan istri dan anak yg saat itu masih didalam perut dengan usia kandungan 40 minggu yg lewat 3 hari dari HPL (sebenernya belum lewat karena HPL kan usia 38 minggu sampai 42 minggu cuma standart aja 40 minggu). Sampai Rumah malam Hari, ketemu deh sang istri tercinta yg saat itu sedang mengandung putra pertamaku, sebelum tidurr kami cerita2 dulu tantang si dede bayi kenapa belum keluar, kata istriku nanti kl belum keluar tp sudah М̲̅άů agak turun dedenya М̲̅άů di induksi (ituloh merangsang bayi agar keluar dengan cara disuntik atau pakai obat) saya pernah membaca sebuah artikel bahwa induksi kimia itu sangat tidak baik efek sampingnya. Saya pernah baca informasi dari situs bidan.com di informasikan disitu bahwa sering berhubungan bisa merangsang kontraksi. Dan saya terpikir dari pada disuntik pake kimia mending saya induksi secara alami saja. Akhirnya sayapun kejar target dalam keadaan capekpun saya tancap gas utk memberikan induksi alami kepada istri saya dan utk sidede bayi setelah selesai menginduksi kami pun tidur lelap, bangun pagi2 subuh sebelum mandi saya memberikan induksi lagi kepada istri, soalnya saya pikir sayang biar sekalian mandi besarnya.Setelah itu hari pun berlalu hingga siang hari setelah shalat zhuhur sayapun memberikan induksi lagi kepada istri. hehehe maklum kejar target juga untuk sebanyak2nya memberikan induksi kepada si dede. Lagi pula saya pikir jika istri sudah melahirkan kan kita mesti puasa lama. Alhasil setelah induksi kali ini sambil ngobrol istri saya merasa basah banyak cairan keluar kemudian siang menjelang sore di periksalah oleh Bidan Herlin dan risna yg kebetulan adalah kakak dan adik istriku. Dibilang ini adalah air ketuban ini nih salah satu tanda М̲̅άů melahirkan duuh senengnya hati ini walaupun rasa was-was juga datang menghantui pikiran saya. Sebagai catatan Induksi alami ini sangat ampuh sekali.
Setengah tujuh istri saya diperiksa kembali ternyata sidede masuk pembukaan-pembukaan berapalah saya gak ngerti istilah pembukaan-pembukaan(maklum laki-laki yg gak ngerti bidang begituan) tidak berapa lama keluarlah darah dan tidak berapa lama katanya masuk pembukaan empat dan istriku masuk ke ruang melahirkan (kasihan kayanya melihat istriku kesakitan). Akupun disampingnya selalu menemaninya dalam kesakitannya. Masuk pembukaan sepuluh istriku sudah waktunya mengejan saat itu sekitar pukul 02:00 dinihari.
Lama juga memang menunggu sampai pembukaan sepuluh itu dengan rasa sakit yg dirasakan istriku sampai pembukaan sepuluh itu. Mengejan dan terus mengejan tidak mudah bagi istriku dengan menyelinginya tarik nafas untuk mengambil tenaga, bahkan ketika kepalany sudah keluar sedikit yg seharusnya tidak boleh berhenti tp karena istriku tidak kuat maka berhentilah ditengah tetapi langsung mengejan lagi agar tidak macet lama, dan akhirnya keluarlah sidede bayi saya lihat secara langsung di mulai dari kepala sidede bayi yg dibantu oleh teh bidan herlin untuk keluar.
Clussssss Putih pucat dede bayi keluar dari Rahim seketika itu juga langsung berangsur merah dalam beberapa detik sambil nangis, dengan ususnya yg kemudian langsung dijepit dan dikeluarkan plasentanya, atau ari-arinya kemudian dipotong usus yang nyambung keplasenta tersebut, Darah yg juga ikut ngucur terus, Dengkul Lemes melihatnya secara langsung, air mata yang ingin ngucur saya tahan karena disitu ibu2 semua dari keluarga istri saya jadi agak malu ngeluarin air mata banyak ntar dibilang cengeng lagi padahal dalam hati udah mewek2 pengek nangis,hee. sambil bersyukur terhadap sang pencipta sungguh luar biasa kuasanya proses persalinan normal ini. Setelah saya azankan saya shalat sunnah sebagai rasa syukur kepada ALLAH sambil teringat pesan nabi kenapa harus ibu dulu yg dihormati ternyata saya tau dan melihat secara langsung disitullah kenapa kita harus menghormati ibu lebih dari pada Bapaknya. Sayapun ikhlas kl bapak di nomor dua kan oleh anak asalkan nomor satunya yg dicintai adalah ibunya.
Kebetulan Jam 03:10 dini hari tgl 21 april itu bertepatan dengan hari kartini itu kami bahagia sekali. Makasih istri karena telah membrikan aku putra dari persalinan normalmu, kamu sunnguh luar biasa hebatnya, kamu luar biasa kuatnya jauh melebihi kekuatan ku sebagai suamimu. Terimakasih mamahku Hj siti halijah dan mamah istriku Hj Ating sukaryati kami mohon maaf yg sebesar-besarnya karena kami belum bisa berbakti sebaik+baiknya kepadamu.
ini dia dede bayinya difoto pagi harinya setelah mandi pada hari itu juga.
Itu dia sepenggal pengalaman saya mendampingi istri saya yg melahirkan secara normal. Lebih berasa perjuangannya. Alhamdulillah ya Allah
kalau kamu, Bagaimana Pengalamanmu dalam mendampingi istri?
Alhamdulillah, semoga putra & istrinya sehat selalu.
BalasHapusSensasi emosi saat mendampingi istri melahirkan emang susah dijelaskan. Kebetulan saya juga punya pengalaman yang hampir sama, bedanya putri saya 'terpaksa' dilahirkan secara cesar :
http://cecen-core.blogspot.com/2014/06/sebuah-cerita-perjuangan-untuk-melahirkan.html